CR7 Minta Fans yang Memeluknya di Miami Tak Dihukum

CR7 Minta Fans yang Memeluknya di Miami Tak Dihukum




Masih ingat insiden Cristiano Ronaldo dipeluk fans pada laga pramusim di Amerika Serikat lalu? Ronaldo kini tengah meminta kepada pengadilan Miami untuk menghapus hukuman pada fans tersebut.


Saat itu Ronaldo bersama Real Madrid tengah terlibat laga final International Challenge Cup melawan Chelsea di Sun Life Stadium Agustus lalu. Tiba-tiba sekitar menit 65 ada fans yang menyelusup ke dalam lapangan dan menghampiri Ronaldo.

Singkat cerita fans yang diketahui bernama Ronald Gjoka itu memeluk Ronaldo beberapa saat dan sempat berbincang dengan pemain Portugal, sebelum akhirnya diamankan oleh sekuriti stadion.

Setelahnya Gjoka yang berusia 19 tahun mendekam di balik jeruji besi selama beberapa hari dan bulan September lalu menjalani persidangan dengan tuduhan menyusul ke lapangan dan perbuatan tak menyenangkan.

Sampai kemudian pengacara Gjoka, Richard Hujber, menghubungi penasehat hukum Ronaldo yang berbasis di Portugal dan menceritakan kejadian pasca pertandingan itu.

Merasa tak terancam oleh tindakan Gjoka itu, Ronaldo kemudian mengirimkan surat yang ditandatangani langsung olehnya kepada penyidik di Miami berisikan permintaan pembebasan Gjoka dari segala tuduhan. Surat itu sendiri diklaim sampai ke Miami pada 12 September.

"Saya bermain di Sun Life Stadium bulan lalu ketika ada fans yang memasuki lapangan," ujar Ronaldo dalam surat tersebut seperti dikutip Reuters.



"Kami berpelukan dan sempat berbicara sebentar, sampai sekuriti datang untuk membawanya ke luar lapangan. Any way, dia tidak berbuat agresif atau melakukan tindakan kekerasan," sambungnya.

"Saya mengerti posisi Anda dan kepentingan menegakkan aturan serta hukum. Bagaimana, saya dengan hormat meminta Anda serta bawahan Anda untuk mempertimbangkan keputusan ini dan menghapus dua dakwaan kriminal pada pemuda itu."

Belum diketahui apakah permintaan Ronaldo itu dikabulkan atau tidak, namun menurut pengadilan Miami bahwa pihak Sun Life Stadium lah yang mengajukan tuntutan itu, karena merasa Gjoka sudah menganggu ketertiban saat pertandingan berlangsung.

Gjoka sendiri sudah mengakui kesalahannya dan disebut sudah membayar penalti dalam jumlah besar serta mendekam dalam tahanan.