Salomon Begondo Jangan Sampai Terulang
Pada beberapa hari lalu dunia persepakbolaan Indonesia kembali harus kehilangan pemain asing dengan kisah yang tragis. Adalah Salomon Begondo yang harus berpulang pada Jumat (29/11) lalu karena sakit keras yang menggerogotinya.
Yang paling pahit adalah pemain yang pernah merumput bersama Persipro Probolinggo tersebut tak bisa mengobati penyakitnya karena ia tak menerima gaji dari klub selama satu setengah musim, dan baru menerima 15 persen uang kontrak miliknya.
Djohar Arifin Husin pun sebagai ketua umum PSSI menyampaikan rasa belasungkawa dan kecemasannya kepada kejadian yang menimpa pesepakbola asal Kamerun tersebut.
"Pertama-tama saya mengucapkan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Masalah ini bukan hal yang main-main. Sebab, dunia akan tahu masalah ini. Hal tersebut bisa membuat jelek nama Indonesia," ujar Djohar.
Yang paling pahit adalah Begondo bahkan sempat menjadi pengemis dan pengamen di kawasan lampu merah di Probolinggo demi menyambung hidup. Djohar pun berharap tidak akan ada lagi kisah pahit seperti ini terulang, setelah sebelumnya Diego Mendieta pun meninggal karena sakit, dan gaji yang tertunggak.
"Ke depannya, insiden ini tidak boleh ada lagi. Kami akan kelola dengan cara yang profesional. Kami akan memonitor keuangan seluruh klub di Indonesia," dia mengakhiri.
Kabar terakhir bahwa jenazah Begondo baru akan dipulangkan pada hari ini, Begondo pun dirawat di rumah sakit di kawasan Tangerang hingga menghembuskan nafas terakhirnya.